TangerangSatu.co.id KOTA TANGERANG- Eksistensi paham radikal memiliki banyak pintu masuk baik secara luring maupun daring. Oleh karenanya, mulai dari kalangan orang tua hingga anak muda yang masih produktif, cukup rentan terpapar virus radikalisme. Kini saat pemerintah disibukkan dengan penanganan Covid-19, justru dijadikan peluang bagi gerakan dan organisasi berpaham radikal berkeliaran membangun serta memperkuat sentimen negatif atau ketidakpercayaan publik kepada pemerintah.
Atas latar belakang tersebut, Komunitas Forum Pegiat Media Sosial Independen (FPMSI) akan menggelar aksi penyebaran konten narasi positif serta menyelenggarakan live podcast guna mengajak warganet sebarkan nilai-nilai pancasila di nedia publik dengan mengambil tema “Melawan Radikalisme di Masa Pandemi dengan Penguatan Nilai-nilai Pancasila di Media Sosial” pada Kamis siang 28 Januari 2021.
Dalam live podcast tersebut akan menghadirkan narasumber Co-Founder The Centre for Indonesia Crisis Strategic Resolution (CICSR), Ketua FPMSI Rusdil Fikri dan akan dipandu oleh Blogger Jakarta Shania Shaufa.
Ketua FPMSI Rusdil Fikri menjelaskan tujuan terselenggaranya live podcast dan aksi penyebaran konten positif ini adalah mengedukasi masyarakat utamanya warganet dan generasi milenial untuk tidak terpapar konten hoaks, radikalisme, dan ujaran kebencian di media sosial demi menjaga persatuan dan keutuhan NKRI serta suksesnya penanganan Covid-19 di masa pandemi ini.
“Pengguna media sosial atau warganet yang berjumlah besar di Indonesia merupakan sebuah tantangan tersendiri, sebab media sosial menjadi media yang efektif dalam menyebarkan konten radikal. Oleh karena itu kami hadir untuk mengedukasi warganet” ujar Rusdil dalam keterangan rilisnya, Selasa 26 Januari 2021.
Sebelum menyelenggarakan live podcast, Komunitas Forum Pegiat Media Sosial Independen bersama generasi milenial lainnya juga melakukan penyebaran aksi konten positif dan kreatif di media sosial serta lini media publik lainnya dalam rangka melakukan literasi edukasi masyarakat membumikan nilai-nilai Pancasila guna melawan konten radikalisme di media sosial.
“FPMSI terus hadir dan menginisiasi gerakan warganet di media sosial agar sadar bahaya konten hoaks dan provokatif oleh organisasi radikal maupun khilafah dalam rangka menjaga kondusivitas lini media publik” tambah Rusdil.
Diharapkan dari hasil live podcast dan aksi sebar konten positif nilai-nilai Pancasila di berbagai lini media publik ini dapat meliterasi dan menggerakkan pengguna dan kalangan pegiat media sosial ikut berkontribusi menjaga persatuan serta mendukung kebijakan pemerintah terhadap program deradikalisasi dan pembubaran organisasi radikal.***
• Ateng San