Beranda Opini Masyarakat Papua Menikmati Pembangunan Infrastruktur

Masyarakat Papua Menikmati Pembangunan Infrastruktur

438
0

Oleh: Rebecca Marian )*

Papua berubah drastis dari daerah yang berisi hutan melulu, menjadi wilayah yang super modern. Kemajuan di Bumi Cendrawasih terjadi karena pembangunan infrastruktur yang diperbanyak di era pemerintahan Presiden Jokowi. Masyarakat juga senang karena merekalah yang menikmati manfaat dari infrastruktur tersebut.

Apa yang Anda pikirkan tentang Papua? Wilayah ini identik dengan tempat yang terpencil dengan masyarakatnya yang masih mengolah sagu dan ubi dengan cara tradisional. Image Papua sebenarnya kurang baik, karena yang dibayangkan banyak orang hanya hutan belantara, pegunungan, dan masyarakat yang masih memakai koteka.

Padahal sebenarnya mereka salah besar. Papua sudah berubah menjadi wilayah modern dan setara dengan kota-kota besar lain di Indonesia. Bahkan di Mimika keadaanya diklaim mirip dengan San Fansisco, saking majunya. Modernitas Papua adalah hasil kerja keras pemerintah di bawah komando Presiden Jokowi, yang menginginkan kesetaraan antara Indonesia barat dan timur.

Pembangunan infrastruktur di Papua dibuat dengan dana APBD dan otonomi khusus. Sejak 2001, otsus memang dibuat khusus bagi masyarakat Papua agar mereka makin maju. Bahkan sekarang sudah ada bukti nyatanya, yakni Jembatan Youtefa, Bandara Internasional Sentani, Jalan Trans Papua, GOR Lukas Enembe, dll.

Dana yang digelontorkan memang tidak main-main. Bahkan pada otsus jilid 2, pemerintah pusat memberi sampai lebih dari 1 trilyun rupiah demi kemajuan Papua. Ditambahnya dana untuk pembangunan Bumi Cendrawasih ini karena sebagian juga untuk biaya penyelenggaraan PON XX Papua yang dilaksanakan akhir tahun 2021.

Dana ini masih ditambah dengan uang sebanyak 9 trilyun rupiah yang akan dikelola oleh Kementrian PUPR. Uang sebanyak ini akan dibagi menjadi beberapa proyek. Pertama untuk membebaskan masyarakat dari daerah yang terisolir, dengan membangun Jalan Trans Papua dan Jembatan Youtefa. Sehingga mobilitas warga akan makin lancar.

Proyek kedua adalah pembangunan kapasitas SDM. Jadi, nanti para pekerja proyek mulai dari yang kasar hingga petinggi proyek akan diprioritaskan dari warga asli Papua. Hal ini akan bermanfaat bagi masyarakat, karena mereka mendapatkan honor dari proyek ini. Selain itu, mereka juga diberi kesempatan untuk membangun daerahnya sendiri dan mendapat kepercayaan yang besar.

Sedangkan yang ketiga, pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan antara Papua dan Papua Nugini, yakni di wilayah Skouw dan Merauke. Pos lintas batas negara akan dipercantik, sehingga bisa sekaligus jadi tujuan wisata. Jika banyak turis maka pemerintah daerah mendapat devisa dan masyarakat sipil bisa berjualan suvenir khas Papua.

Selain pembangunan infastruktur ada program pendamping yakni PKT alias padat karya tunai. Dana program ini bahkan lebih besar daripada tahun lalu, yakni lebih dari 700 milyar. Dengan uang sebanyak ini, maka akan dijadikan 19 kegiatan dan menyerap lebih dari 20.000 tenaga kerja. Masyarakat sipil tak perlu bingung karena bisa mengikuti program ini dan mendapatkan mata pencaharian kembali.

Dengan dibangunnya gedung, jalan, bandara, dan infrastruktur lain di Papua, maka masyarakat akan makin maju. Pertama, mobilitas diperlancar, sehingga hemat waktu dan tenaga. Kedua, kemudahan akses jalan akan menarik turis asing yang akan berwisata ke Papua pasca pandemi, karena mereka suka dengan eksotisme alam Papua yang tiada duanya.

Pembangunan infrastruktur di Papua menjadi hal positif karena menguntungkan masyarakat. Mereka bisa menikmati akses jalan yang bagus dan mulus, bukan jalan makadam atau jalan setapak yang susah dilewati oleh kendaraan bermotor. Selain itu, modernitas Papua juga menarik wisatawan asing, yang akan berlibur tanpa takut melewati jalan yang rusak.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here