Palace Guncang Eropa! Kok Bisa Jadi Raja?

Palace Guncang Eropa! Kok Bisa Jadi Raja?

Tangerangsatu Bola – Crystal Palace menjelma menjadi kekuatan baru yang menakutkan di Eropa. Siapa sangka, tim yang dulunya dianggap medioker ini kini menjadi buah bibir setelah mencatatkan rekor 18 pertandingan tak terkalahkan dan menumbangkan tim-tim raksasa seperti Liverpool, Arsenal, Tottenham, Manchester City, hingga Chelsea.

Dari tim yang dianggap sebelah mata, Palace kini menjelma menjadi ancaman nyata bagi tim-tim besar. Rentetan hasil positif ini bukan sekadar keberuntungan semata, melainkan bukti nyata dari transformasi yang terjadi di tubuh tim asal London Selatan ini. Kemenangan demi kemenangan atas tim-tim elite Eropa membuktikan bahwa Palace bukan lagi tim yang bisa diremehkan.

Palace Guncang Eropa! Kok Bisa Jadi Raja?
Gambar Istimewa : gilabola.com

Sentuhan magis Oliver Glasner menjadi kunci kebangkitan Palace. Di bawah arahannya, Palace bukan hanya sekadar tim yang mengandalkan keberuntungan, tetapi memiliki identitas yang jelas dengan disiplin taktik, keberanian menyerang, dan ketangguhan bertahan. Bahkan, pelatih Liverpool, Arne Slot, mengakui kehebatan Palace setelah timnya kembali dikalahkan.

Solidnya lini belakang menjadi salah satu faktor utama kesuksesan Palace. Hanya kebobolan 12 gol dalam 18 pertandingan menunjukkan betapa rapatnya pertahanan mereka. Pep Guardiola pun tak segan menyebut Palace sebagai "mimpi buruk" setelah City kehilangan aura tak terkalahkan di final Piala FA.

Adam Wharton tampil gemilang di lini tengah, Marc Guehi kokoh di jantung pertahanan, Jean-Philippe Mateta tak kenal lelah di lini depan, dan Tyrick Mitchell terus berkembang pesat. Para pemain lain pun memberikan kontribusi yang signifikan di momen-momen krusial. Bahkan, Virgil van Dijk mengakui bahwa timnya beruntung jika bisa meraih satu poin saja saat melawan Palace.

Perjalanan Palace menuju puncak semakin istimewa karena lahir dari tantangan yang berat. Penurunan dari Liga Europa ke Liga Konferensi dan penjualan Eberechi Eze sempat dianggap sebagai pukulan telak. Namun, semua itu justru membuat mereka semakin solid dan termotivasi untuk membuktikan diri.

Dengan trofi Piala FA dan Community Shield sudah di tangan, dukungan dari para penggemar di Selhurst Park semakin membara. Nyanyian "Now you’re gonna believe us, we’re gonna win the league!" mungkin masih dianggap sebagai candaan, tetapi performa Palace di lapangan sulit untuk dibantah.

Selama bertahun-tahun, Palace terbiasa dengan zona nyaman papan tengah. Kini, mereka berani bermimpi besar dan membuktikan bahwa mereka pantas berada di level teratas. Atmosfer Selhurst Park yang luar biasa kini sepadan dengan performa tim di lapangan. Ketika Van Dijk mengakui bahwa Palace lebih superior dari Liverpool, saatnya Eropa mulai percaya pada kekuatan baru ini.

Editor: Diana 14

Ikuti Kami di Google News:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *