Tangerangsatu Bola – John Terry, legenda Chelsea, kembali berseragam The Blues dalam laga amal kontra Liverpool. Lebih dari sekadar mantan kapten, Terry adalah simbol kesuksesan dengan lima gelar Premier League, enam Piala FA, dan mahkota Eropa. Di balik gemilangnya karier, tersimpan kisah kekayaan fantastis, transformasi sang istri, dan keluarga yang justru mencintai West Ham United.
Di usia 44 tahun, Terry tetaplah ikon. Pernah 78 kali membela timnas Inggris, ia sempat menjadi bagian staf pelatih Aston Villa. Kekayaan bersihnya ditaksir mencapai Rp 1,1 Triliun. Pada 2007, ia bahkan menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di Premier League.

Karier Terry bukan hanya soal tekel keras dan kepemimpinan di lapangan. Ia adalah representasi loyalitas di era sepak bola modern. Sementara itu, sang istri, Toni Terry, mengalami metamorfosis dari WAGs glamor menjadi sosok elegan dan sederhana.
Toni kini menekuni dunia berkuda dressage profesional dan aktif sebagai influencer kebugaran. Perubahan ini didorong oleh tekanan publik setelah melahirkan anak kembar mereka. Toni ingin mengubah tubuh dan gaya hidupnya agar lebih percaya diri.
Uniknya, keluarga Terry adalah penggemar berat West Ham United. Terry pernah bercerita tentang golnya ke gawang The Hammers yang membuat suasana keluarga menjadi canggung. Ia memahami reaksi mereka karena tumbuh di lingkungan penggemar West Ham.
Terry bahkan sempat berlatih di akademi West Ham sebelum pindah ke Chelsea karena pergantian pelatih. Setelah mencetak gol ke gawang West Ham di menit ke-92, ia sudah menduga akan mendapat "olok-olok" dari keluarga dan teman dekatnya.
Editor: Diana 14