Tangerangsatu Bola – Pep Guardiola, juru taktik Manchester City, akhirnya buka-bukaan soal kesulitan timnya musim ini. Bukan soal taktik, melainkan keputusan personal yang ternyata menjadi biang keladinya! Usai Nico O’Reilly jadi pahlawan kemenangan atas Bournemouth, Guardiola mengakui sebuah kesalahan fatal.
Kegemilangan O’Reilly, yang mencetak dua assist krusial setelah masuk sebagai pemain pengganti, membuat Guardiola merenung. Ia memuji keberanian dan adaptasi cepat para pemain muda akademi City, yang disebutnya "legendaris." Guardiola bahkan berseloroh, O’Reilly layak jadi starter di semifinal!
"Saya belajar dari Barcelona dan di sini, pemain akademi punya satu kelebihan: mereka tak kenal takut," ungkap Guardiola. "Mereka beradaptasi cepat. Melihat McAtee, O’Reilly, atau Lewis, saya selalu berpikir, kenapa tak saya beri mereka lebih banyak menit di musim sulit ini? Saya akan selalu sedikit menyesali itu. Mereka layak dapat lebih banyak kesempatan, dan dampaknya luar biasa!"
Keputusan Guardiola memainkan pemain senior seperti Bernardo Silva, Kovacic, De Bruyne, dan Gundogan, meski ada risiko cedera, ternyata menjadi bagian dari strategi yang tak sepenuhnya berhasil. Ia ingin mempertahankan gaya permainan khas City, namun hasilnya kurang optimal. Masuknya O’Reilly mengubah segalanya.
Guardiola jujur mengakui perannya dalam kesulitan City. "Banyak hal terjadi, dan saya menempatkan diri di daftar pertama. Saya seharusnya mengambil keputusan yang berbeda pada waktu yang tepat," akunya. "Banyak cedera, banyak hal. Kami mencoba mengatasi, tapi saya tak mampu menemukan solusi cepat."
Lebih jauh, Guardiola menyebut kurangnya semangat dan gairah sebagai masalah utama City, terutama sejak kekalahan dari Bournemouth di Premier League musim lalu. Ia berharap kemenangan ini jadi titik balik, pelajaran berharga untuk musim depan. "Bournemouth tim hebat. Semoga sampai akhir musim kami berubah, belajar, dan siap untuk musim depan," harapnya.
Editor: Diana 14
