Tangerangsatu Bola – Keputusan Chelsea melepas Noni Madueke ke Arsenal tampaknya mulai memunculkan penyesalan. Mantan pemain Chelsea, Pat Nevin, bahkan menyebut The Blues salah perhitungan karena Madueke kini justru menjadi bagian penting dari kekuatan Arsenal yang tengah bersaing di papan atas Liga Inggris. Sementara itu, pemain pengganti yang didatangkan Chelsea, seperti Alejandro Garnacho dan Jamie Gittens, belum memberikan dampak signifikan.
Chelsea memang sangat aktif di bursa transfer musim panas dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 13 Triliun. Meskipun berhasil mendatangkan sepuluh pemain baru dan meraup lebih dari Rp 6,6 Triliun dari penjualan pemain, melepas Madueke dengan nilai transfer tinggi bisa jadi blunder besar. Nevin menilai Madueke memiliki kualitas yang lebih stabil dibandingkan beberapa rekrutan anyar Chelsea.

"Biasanya Chelsea cepat melupakan pemain yang dijual, tetapi kali ini mungkin berbeda," ujar Nevin. Ia merasa heran dengan keputusan klub melepas Madueke demi mendatangkan Garnacho yang belum teruji di Premier League. Nevin tanpa ragu memilih Madueke jika harus memilih antara Garnacho, Gittens, dan Madueke untuk mengisi posisi sayap. Ia menilai Madueke menawarkan keseimbangan antara kreativitas dan konsistensi yang sulit ditemukan di Chelsea saat ini.
Nevin menambahkan bahwa Chelsea terlalu fokus pada aspek nilai jual dan strategi bisnis daripada performa di lapangan. Sistem jual-beli cepat yang diterapkan klub mungkin menguntungkan secara finansial, tetapi berisiko secara teknis.
Madueke sendiri tampil gemilang sejak bergabung dengan Arsenal. Pemain berusia 23 tahun itu berkontribusi penting dalam membantu The Gunners naik ke puncak klasemen dan tampil menonjol dalam dua jeda internasional terakhir. Ia bahkan berpeluang besar masuk skuad Inggris untuk Piala Dunia 2026.
Performa apik Madueke berhasil membungkam kritik yang sempat muncul dari sebagian pendukung Arsenal yang skeptis terhadap kehadirannya di awal transfer. Nevin meyakini bahwa di akhir musim, perbandingan antara pencapaian Madueke dan Garnacho akan semakin memperkuat anggapan bahwa Chelsea telah membuat keputusan yang keliru.
Chelsea kini berharap Garnacho dan Gittens mampu menutupi lubang yang ditinggalkan Madueke. Namun, Nevin mengaku terkejut dengan keputusan klub mendatangkan Garnacho dari Manchester United, mengingat kedalaman skuad di posisi sayap sudah cukup padat. Ia mempertanyakan apakah Garnacho bisa menggeser pemain seperti Pedro Neto, Estevao Willian, dan terutama Cole Palmer yang sedang berkembang pesat. Menurutnya, posisi sayap di Chelsea kini menjadi area paling kompetitif, yang bisa menyulitkan pemain kreatif berkembang jika tidak mendapat menit bermain cukup.
Editor: Diana 14