Tangerangsatu Bola – Cole Palmer, bintang muda Chelsea, akhirnya memenangkan pertarungan panjang atas merek dagang "Cold Palmer". Sempat terganjal protes dari produsen anggur ternama Prancis, kini Palmer sah memiliki hak atas nama dan selebrasi ikoniknya.
Palmer pertama kali mengajukan merek dagang "Cold Palmer" pada November lalu. Tujuannya jelas, mematenkan julukan dan selebrasi khasnya untuk berbagai produk komersial, mulai dari pakaian hingga minuman beralkohol.

Chateau Palmer, produsen anggur Bordeaux, awalnya menentang. Mereka khawatir nama "Cold Palmer" akan membingungkan dan merusak citra merek mereka yang sudah mendunia.
Namun, tim hukum Palmer tak menyerah. Setelah berproses di Kantor Kekayaan Intelektual Inggris, mereka menghapus kategori yang berkaitan dengan anggur. Hasilnya? Jalan Palmer untuk mendapatkan hak merek dagang terbuka lebar.
Laporan dari The Athletic menyebutkan, permohonan Palmer disetujui pada Jumat lalu. Artinya, hanya dia yang berhak menggunakan nama "Cold Palmer" untuk keperluan komersial hingga November 2034, dan bisa diperpanjang tanpa biaya.
Bayangkan, gelandang 23 tahun ini sekarang bisa memproduksi sabun, boneka beruang, bahkan kembang api Natal dengan nama "Cold Palmer"! Ia juga tetap memiliki hak untuk minuman beralkohol ringan dan minuman energi beralkohol.
Langkah Palmer ini menunjukkan tren baru di sepak bola modern. Pemain tak hanya fokus pada performa di lapangan, tapi juga membangun identitas pribadi dan nilai komersial melalui merek dagang.
Palmer bahkan masih berupaya mematenkan selebrasi "dingin"-nya yang terkenal. Meski bukan hak eksklusif atas gerakan itu, pendaftaran ini akan melindungi simbol dan penggunaannya dalam konteks bisnis.
Selebrasi ikonik ini lahir pada Desember 2023, saat Palmer mencetak gol ke gawang Luton Town. Usai laga, ia mengaku terinspirasi dari rekan sesama jebolan akademi Manchester City, Morgan Rogers.
Rogers lebih dulu melakukan selebrasi serupa saat membela Middlesbrough. Palmer berjanji akan menirukannya jika mencetak gol, dan sejak itu, selebrasi "dingin" menjadi ciri khasnya.
Dalam wawancara dengan Daily Telegraph, Palmer menjelaskan bahwa selebrasi itu melambangkan kegembiraan, semangat, dan keteguhan dalam bermain sepak bola. Ia merasa gerakan itu menggambarkan karakternya yang tenang namun berapi-api di lapangan.
Menurut pakar hukum kekayaan intelektual Sebastian Stewart dari Bristows LLP, langkah Palmer mendaftarkan merek dalam berbagai kategori adalah hal yang wajar. Tujuannya agar pemilik merek dapat menjaga haknya di masa depan dan mencegah pihak lain meniru.
Merek dagang ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga pengakuan atas kreativitas pemain muda Inggris itu. Palmer berhasil mengubah selebrasi sederhana menjadi identitas global yang menguntungkan secara ekonomi.
Editor: Diana 14