Garnacho: Dibuang MU, Bersinar di Chelsea!

Garnacho: Dibuang MU, Bersinar di Chelsea!

Tangerangsatu Bola – Alejandro Garnacho akhirnya angkat bicara mengenai kepindahannya dari Manchester United ke Chelsea dengan nilai transfer fantastis Rp808 miliar. Pemain muda Argentina ini mengungkapkan bahwa dirinya "dipaksa" hengkang oleh pelatih Ruben Amorim, namun kini justru berhasil mewujudkan mimpinya bermain di Liga Champions bersama The Blues.

Masa-masa sulit di Old Trafford membekas dalam ingatan Garnacho. Musim panas lalu, Amorim memang dikenal gemar merombak skuad dan mencoret pemain yang dianggap tak sesuai dengan rencananya. Nama-nama besar seperti Marcus Rashford, Jadon Sancho, Antony, dan Garnacho masuk dalam daftar "cuci gudang". Beberapa dipinjamkan, namun Garnacho dilepas permanen ke Chelsea.

Garnacho: Dibuang MU, Bersinar di Chelsea!
Gambar Istimewa : gilabola.com

Padahal, musim sebelumnya Garnacho tampil cukup menjanjikan dengan torehan 11 gol dan 10 assist dari 58 pertandingan. Namun, Amorim memaksa Garnacho berlatih terpisah dari tim utama, sebuah situasi yang membuatnya frustrasi dan akhirnya memilih untuk mencari tantangan baru di Stamford Bridge.

Usai kemenangan Chelsea 1-0 atas Benfica di Liga Champions, Garnacho tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. "Menurut saya, itu momen yang sulit, hanya berlatih sendirian. Itu masa yang buruk dalam hidup, tapi sekarang saya sangat bahagia berada di sini, bermain di kompetisi ini, dan meraih tiga poin hari ini," ujarnya kepada TNT Sports.

Ketika ditanya apakah semua kesulitan di United terbayar dengan kesempatan bermain di Liga Champions, Garnacho menjawab dengan mantap, "Tentu saja. Sejak kecil kita semua bermimpi main di malam Liga Champions, dan sekarang saya di sini. Saya sangat bahagia."

Akhir pekan ini, Garnacho dan Chelsea akan menghadapi ujian berat melawan Liverpool, yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan.

Garnacho bukan satu-satunya pemain yang merasakan perlakuan kurang mengenakkan dari Amorim. Antony, winger asal Brasil, juga mengaku diperlakukan "tidak hormat" oleh United. Ia bahkan harus tinggal di hotel selama lebih dari 40 hari dan berlatih sendirian.

Kisah Garnacho dan Antony menjadi bukti bahwa keputusan Amorim untuk menyingkirkan para pemain sayap tersebut meninggalkan luka yang mendalam. Hanya waktu yang bisa menjawab apakah langkah ini benar-benar tepat bagi Manchester United.

Editor: Diana 14

Ikuti Kami di Google News:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *