Tangerangsatu Bola – Indonesia tengah mengukir asa baru di dunia sepak bola. Di bawah arahan pelatih Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda, dan diperkuat pemain naturalisasi berkualitas, Tim Garuda bertekad mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan.
Sepak bola bagi Indonesia bukan sekadar olahraga, melainkan identitas bangsa. Semangat untuk melihat Merah Putih berkibar di Piala Dunia membara di hati hampir 300 juta penduduk. Bangkit dari tragedi Kanjuruhan, sepak bola Indonesia kini berbenah diri.

Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala pada Januari lalu menjadi langkah besar. Kedatangan mantan striker Barcelona ini diikuti gelombang pemain naturalisasi keturunan Belanda. Lebih dari selusin nama baru memperkuat tim, menandai era baru sepak bola nasional yang berani bermimpi besar.
Jalan menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tidaklah mudah. Dengan format baru kualifikasi Asia, persaingan semakin ketat. Indonesia tergabung di Grup B bersama Irak dan Arab Saudi. Laga pembuka melawan Arab Saudi di Jeddah menjadi ujian perdana bagi Kluivert dan anak asuhnya.
"Satu negara harus berdiri di belakang kami," ujar Kluivert. "Kami melakukan yang terbaik untuk tampil di level tertinggi dan mempersiapkan pemain sebaik mungkin. Insya Allah, kami siap membuat rakyat Indonesia bangga."
Namun, tantangan besar menanti. Arab Saudi kini kembali dilatih Hervé Renard, sosok yang membawa mereka mengalahkan Argentina di Piala Dunia 2022. Kluivert sendiri mencatat hasil positif di enam laga pertamanya, namun kerja keras tetap menjadi kunci.
Sementara itu, persaingan ketat juga terjadi di Grup A yang diisi Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman. Enam tim Asia telah memastikan tempat di Piala Dunia 2026: Jepang, Korea Selatan, Uzbekistan, Iran, Yordania, dan Australia. Dua slot tersisa akan menjadi rebutan sengit, termasuk bagi Indonesia yang berambisi menorehkan sejarah baru.
Editor: Diana 14