Tangerangsatu Bola – Marc Guehi menunjukkan profesionalisme tinggi dengan tetap bersemangat mengikuti latihan bersama tim nasional Inggris, meskipun transfernya ke Liverpool urung terjadi di saat-saat terakhir jendela transfer. Bek andalan Crystal Palace ini terlihat ceria di St George’s Park pada Selasa, berusaha melupakan kekecewaan transfer yang baru saja dialaminya.
Pemain berusia 25 tahun itu sebelumnya dikabarkan telah menjalani tes medis di Liverpool setelah kedua klub menyepakati biaya transfer sekitar Rp 773 Miliar. Namun, Crystal Palace membatalkan kesepakatan tersebut karena kesulitan mencari pengganti yang sepadan untuk lini belakang mereka. Klub London itu berisiko kehilangan kaptennya secara gratis pada akhir musim ini jika melepasnya sekarang.

Pelatih Inggris, Thomas Tuchel, memberikan libur sehari kepada seluruh skuad pada hari Senin, menyadari kesibukan para pemain dengan urusan transfer. Keputusan ini diambil agar para pemain dapat menenangkan diri dan fokus menjelang laga internasional. Tuchel menekankan pentingnya sesi latihan pada Selasa sore untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan kualifikasi Piala Dunia.
Dalam sesi latihan, Guehi tampak rileks dan bercanda dengan rekan-rekannya, menunjukkan bahwa ia berusaha mengalihkan perhatian dari drama transfer ke rutinitas sepak bola. Tuchel juga menyebutkan bahwa libur sehari itu memberikan kesempatan bagi para pemain untuk menyelesaikan urusan pribadi terkait transfer sebelum kembali ke lapangan.
Guehi diperkirakan akan menjadi andalan di lini belakang Inggris dalam pertandingan melawan Andorra di Villa Park pada Sabtu malam, serta saat bertandang ke Beograd untuk menghadapi Serbia pada Selasa berikutnya. Selain 25 pemain utama, dua pemain muda, Law McCabe dan Zach Abbott, juga turut berlatih dengan tim senior untuk menambah pengalaman.
Dengan batalnya transfer ke Liverpool, Guehi kini memfokuskan diri pada tugas internasionalnya. Meskipun gagal pindah ke klub impiannya, kapten Crystal Palace ini tetap profesional dan siap membantu Inggris dalam perjuangan kualifikasi Piala Dunia.
Editor: Diana 14







