Tangerangsatu Bola – Luke Ayling, bek veteran berusia 33 tahun, membuka lembaran kisah pahit manisnya di dunia sepak bola. Dua momen penting yang membekas adalah saat dirinya "dihancurkan" Thierry Henry di Arsenal dan perpisahannya yang emosional dari Leeds United.
Ayling mengenang masa remajanya di akademi Arsenal, tempat ia meraih gelar ganda bersama tim muda pada 2008/09. Namun, mimpi menembus tim utama kandas meski telah menandatangani kontrak profesional.
Titik baliknya terjadi saat sesi latihan bersama tim senior. Ayling muda mendapat tugas berat: menjaga Thierry Henry, sang legenda Arsenal. "Henry benar-benar menghancurkan saya. Saya butuh hampir dua tahun untuk kembali berlatih dengan tim utama," ungkap Ayling, seperti dikutip tangerangsatu.co.id.
Pengalaman traumatis itu, menurut Ayling, memengaruhi kariernya di Arsenal. Setelah hanya sekali masuk daftar skuad tanpa debut, ia memilih hengkang ke Yeovil Town pada 2010 demi mencari menit bermain.
Setelah malang melintang di Yeovil Town dan Bristol City, Ayling menemukan rumah baru di Leeds United pada 2016. Transfer ini terjadi berkat peran Garry Monk dan Kyle Bartley, serta cedera yang menimpa bek kanan Leeds, Gaetano Berardi.
Di Leeds, Ayling menjelma menjadi idola suporter, mencatatkan 268 penampilan selama hampir delapan tahun. Namun, kedatangan Daniel Farke mengubah segalanya. Pada Januari 2024, ia dipinjamkan ke Middlesbrough sebelum akhirnya pindah permanen.
Ayling mengaku berat meninggalkan Leeds, namun hasrat untuk bermain reguler membuatnya memilih hengkang. Kini, ia menikmati awal yang menjanjikan bersama Middlesbrough, menjadi starter di dua laga pertama dan membantu tim meraih kemenangan.
Middlesbrough kini berada di posisi kedua klasemen Championship. Sementara itu, dua mantan klub Ayling, Arsenal dan Leeds, akan saling berhadapan di Emirates Stadium akhir pekan ini.
Editor: Diana 14
