Tangerangsatu Bola – Lamine Yamal, talenta muda Barcelona, tengah menjadi sorotan. Pujian setinggi langit dari mantan pelatih Xavi Hernandez berbanding terbalik dengan kritik pedas yang menghampirinya terkait gaya hidup dan selebrasi golnya. Xavi bahkan menyebut Yamal berpotensi menjadi salah satu jenius sepak bola sepanjang masa, asalkan mampu menjaga ambisi dan semangatnya. Xavi melihat bakat luar biasa pada diri Yamal sejak usia 15 tahun, dengan kemampuan mengelabui pemain profesional yang jarang dimiliki pemain seusianya. Kepercayaan diri Yamal juga dipuji Xavi, mengingat keberaniannya tampil tanpa rasa takut saat debut di tim utama Barcelona.
Namun, di tengah pujian tersebut, Yamal justru menuai kritik. Pesta ulang tahun mewah yang digelarnya pada musim panas lalu dianggap tidak profesional oleh sebagian penggemar dan pengamat sepak bola. Gaya hidup seperti itu dikhawatirkan dapat mengganggu fokusnya di tengah ekspektasi yang tinggi. Selebrasi golnya yang menirukan gerakan memakai mahkota juga dianggap arogan. Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, bahkan turun tangan membela Yamal dari tuduhan tersebut.
Namun, tak semua pihak sepakat dengan kritik tersebut. Komentator El Chiringuito, Cristobal Soria, menilai bahwa perilaku Yamal masih dalam batas wajar untuk seorang remaja. Soria meyakini bahwa Barcelona memiliki lingkungan yang kondusif untuk menjaga Yamal tetap fokus dan tidak terjebak popularitas. Soria juga menekankan bahwa yang terpenting adalah kerja keras dan performa di lapangan, bukan kegiatan di luar sepak bola.
Saat ini, Yamal sedang dalam masa pemulihan cedera yang dideritanya saat membela Timnas Spanyol. Cedera tersebut membuatnya absen dalam laga Liga Champions melawan Newcastle United. Namun, ia diharapkan bisa kembali bugar untuk laga melawan PSG pada awal Oktober. Mampukah Yamal membuktikan diri sebagai jenius sepak bola di tengah tekanan dan ekspektasi yang besar? Waktu yang akan menjawab.
Editor: Diana 14
