Liverpool Merana: Efek Domino Kepergian Trent?

Citra Dewi Laksmi
Liverpool Merana: Efek Domino Kepergian Trent?

Tangerangsatu Bola – Liverpool sedang berjuang menemukan kembali performa terbaiknya pasca kepergian Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid. Awal musim yang menjanjikan kini berubah menjadi serangkaian hasil mengecewakan, memicu perdebatan tentang siapa yang paling bertanggung jawab atas kemerosotan ini.

Sempat memimpin klasemen dengan lima kemenangan beruntun, The Reds kini merasakan pahitnya kekalahan beruntun di Liga Primer dan Liga Champions. Gol-gol di menit akhir yang meruntuhkan pertahanan mereka menjadi simbol rapuhnya tim saat ini. Investasi besar pada pemain baru seperti Florian Wirtz dan Alexander Isak belum membuahkan hasil instan, membuat Arne Slot harus memutar otak lebih keras.

Liverpool Merana: Efek Domino Kepergian Trent?
Gambar Istimewa : gilabola.com

Legenda sepak bola Inggris, Gary Lineker dan Jamie Redknapp, sepakat bahwa absennya Alexander-Arnold adalah pukulan telak bagi Liverpool. Kreativitas dan koneksi istimewanya dengan Mohamed Salah sulit dicari penggantinya. Slot telah mencoba berbagai opsi di posisi bek kanan, termasuk Conor Bradley, Jeremie Frimpong, bahkan Dominik Szoboszlai, namun belum ada yang mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan.

Lineker menekankan bahwa kontribusi ofensif Alexander-Arnold jauh lebih berharga daripada kesalahan kecil dalam bertahan yang kadang ia lakukan. Redknapp menambahkan bahwa perubahan konstan di posisi bek kanan sejak laga kontra Burnley telah mengganggu stabilitas tim secara keseluruhan. Kepergian Alexander-Arnold, meski diwarnai emosi dan janji kesetiaan abadi pada Liverpool, tetap meninggalkan lubang besar di skuad.

Real Madrid Mengintai Konate?

Masalah Liverpool tidak berhenti di situ. Ibrahima Konate, bek tengah andalan, juga menjadi sorotan karena performa yang kurang konsisten dan kontrak yang akan segera berakhir. Real Madrid dikabarkan tertarik untuk merekrutnya secara gratis, namun Rio Ferdinand memperingatkan bahwa rumor ini justru menjadikan Konate kambing hitam atas performa buruk tim.

Ferdinand berpendapat bahwa setiap kesalahan kecil Konate kini diperbesar karena spekulasi transfer ke Madrid. Padahal, musim lalu performanya tidak mendapat kritik serupa. Conor Coady, mantan pemain Liverpool, membela Konate dengan mengatakan bahwa ia kesulitan karena harus menutupi celah akibat rotasi bek kanan yang tidak stabil. Konate seringkali dipaksa bertahan di area sayap kanan, posisi yang tidak ideal baginya, membuatnya lebih mudah dieksploitasi lawan.

Editor: Diana 14

Ikuti Kami di Google News:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *