Tangerangsatu Bola – Kobbie Mainoo, gelandang muda Manchester United, menghadapi tantangan berat di bawah kepelatihan Ruben Amorim. Sempat menjadi andalan di era Erik ten Hag, kini menit bermainnya jauh berkurang, memicu pertanyaan tentang masa depannya di Old Trafford.
Penurunan peran Mainoo ini bahkan mendapat sorotan dari legenda Liverpool, Steve Nicol. Menurutnya, performa Mainoo belum cukup mumpuni untuk bersaing di level tertinggi. Nicol menyoroti kurangnya kontribusi defensif pemain berusia 20 tahun itu.

Padahal, musim lalu Mainoo sempat mencuri perhatian dengan penampilan matangnya, bahkan mencetak gol di final Piala FA dan membela timnas Inggris di Euro 2024. Namun, kedatangan Amorim mengubah segalanya.
Amorim lebih memilih pemain lain, seperti Casemiro, untuk mengisi lini tengah. Nicol menilai Amorim sudah tepat mengambil keputusan ini. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara menyerang dan bertahan bagi seorang gelandang modern. Mainoo dinilai lebih nyaman saat menguasai bola, namun kurang efektif saat bertahan.
Mainoo sendiri belum pernah bermain penuh di Liga Inggris musim ini. Satu-satunya laga 90 menit yang ia jalani justru berakhir dengan kekalahan dari Grimsby di Carabao Cup.
Ruben Amorim mengakui potensi besar Mainoo, namun menegaskan bahwa sang pemain masih perlu banyak berbenah. Ia menilai publik terlalu cepat menilai Mainoo sudah mencapai level tertinggi.
"Mainoo bisa jauh lebih baik," ujar Amorim. Ia menekankan bahwa setiap pemain harus menunjukkan performa terbaik dalam latihan untuk mendapatkan kesempatan bermain. Amorim menegaskan bahwa fokusnya saat ini adalah membantu Mainoo berkembang lebih matang, terutama dalam membaca permainan dan menjaga keseimbangan tim.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi Mainoo untuk membuktikan diri dan merebut kembali tempatnya di tim utama. Ia harus bekerja keras dan meningkatkan konsistensinya di lapangan latihan.
Editor: Diana 14