Tangerangsatu Bola – Manchester United kembali menelan pil pahit usai dipermalukan Brentford dengan skor telak 3-1 di Gtech Community Stadium, Sabtu (27/9) malam. Sorotan tajam kembali mengarah pada posisi penjaga gawang yang dianggap menjadi biang keladi kekalahan. Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk MU di kandang Brentford dan mempertegas masalah di sektor krusial tersebut.
Mantan striker timnas Inggris, Peter Crouch, jauh sebelum pertandingan dimulai, sudah mewanti-wanti bahwa pelatih Ruben Amorim belum menuntaskan masalah mendasar di posisi penjaga gawang. Crouch menilai MU tidak memiliki kiper nomor satu sejati, melainkan hanya tiga kiper dengan kualitas nomor dua.
Menurutnya, Altay Bayindir bahkan tidak layak menjadi pilihan kedua. Andre Onana sejak awal tidak diproyeksikan sebagai kiper utama, sementara Senne Lammens masih terlalu muda dan minim pengalaman. Crouch mempertanyakan keputusan transfer MU yang dinilai melewatkan kesempatan mendatangkan kiper kelas dunia seperti Gianluigi Donnarumma atau Emiliano Martinez.
Komentar pedas Crouch terbukti benar saat pertandingan berlangsung. Bayindir melakukan blunder fatal yang berujung pada gol kedua Brentford. Kegagalan Bayindir menangkap bola dengan sempurna membuat Igor Thiago dengan mudah menceploskan bola ke gawang MU. Catatan buruk Bayindir musim ini semakin menambah keraguan para pendukung terhadap kualitasnya sebagai kiper utama.
Ruben Amorim usai laga menuntut timnya untuk tampil lebih baik. Namun, kritik juga dialamatkan kepadanya karena dianggap gagal menata sistem permainan yang solid untuk menutupi kelemahan di sektor pertahanan, terutama kualitas penjaga gawang yang dimilikinya.
Kekalahan dari Brentford membuat MU kembali tergelincir di papan tengah klasemen Liga Inggris. Tekanan semakin berat bagi Amorim untuk segera menemukan solusi, termasuk memberikan kesempatan kepada Senne Lammens di bawah mistar gawang pada laga berikutnya. Akankah pergantian kiper bisa menjadi solusi bagi masalah MU?
Editor: Diana 14
