Tangerangsatu Bola – Harry Maguire boleh jadi tersenyum kecut. Keinginannya melihat Manchester United berbenah di bursa transfer musim panas ini memang terwujud. Gelombang pemain baru datang, pemain lama pergi. Namun, nasibnya sendiri justru makin tak menentu di Old Trafford.
MU tak main-main dalam memperkuat skuad. Dana fantastis sekitar Rp 4,4 Triliun digelontorkan untuk memboyong amunisi baru di lini depan. Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko menjadi wajah-wajah segar yang diharapkan mampu mendongkrak performa tim. Bahkan, kiper muda Senne Lammens didatangkan dari Royal Antwerp untuk menjadi pesaing di bawah mistar gawang. Andre Onana dikabarkan akan dipinjamkan ke Trabzonspor, dan Altay Bayindir.
Tak hanya kedatangan, perombakan besar juga ditandai dengan kepergian 12 pemain. Antony dan Alejandro Garnacho dilepas permanen, sementara Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Rasmus Hojlund dipinjamkan ke klub lain.
Sebelumnya, Maguire memang sudah memprediksi akan ada banyak perubahan di tubuh tim. Ia menekankan pentingnya transfer yang tepat dan kesiapan pemain untuk bersaing.
Meski musim lalu terpuruk di posisi ke-15 Liga Inggris dan absen di kompetisi Eropa, MU menunjukkan kekuatan finansialnya. Dukungan penuh dari co-owners Ineos menjadi bukti keseriusan proyek yang digagas pelatih Ruben Amorim.
Ironisnya, di tengah perombakan besar ini, Maguire justru belum menjadi pilihan utama Amorim. Bek berusia 32 tahun itu baru tampil dua kali sebagai pemain pengganti di Liga Inggris. Amorim lebih mempercayakan lini belakang kepada trio Leny Yoro, Luke Shaw, dan Matthijs de Ligt. Sementara Lisandro Martinez masih dalam tahap pemulihan cedera.
Perubahan besar ini tentu membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil. MU dituntut untuk segera bangkit dan mengembalikan kejayaan mereka. Namun, satu hal yang pasti, klub telah menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki kualitas tim.
Editor: Diana 14
