Tangerangsatu Bola – Manchester United kembali menjadi sorotan tajam. Kali ini, mantan bek Setan Merah, Paul Parker, tanpa tedeng aling-aling mengkritik keputusan klub melepas David de Gea dua tahun silam. Parker menilai, langkah tersebut justru merugikan tim, apalagi kini Ruben Amorim harus memutar otak dengan opsi kiper yang belum teruji.
Kritik pedas ini muncul di tengah tekanan besar yang menghimpit Amorim, menyusul rentetan hasil kurang memuaskan di awal musim yang membuat posisinya mulai terancam. De Gea dilepas di era Erik ten Hag, yang kemudian memboyong Andre Onana dari Inter Milan. Namun, serangkaian blunder fatal membuat Onana dipinjamkan ke Trabzonspor.

Situasi ini memaksa Amorim mengandalkan Altay Bayindir dan rekrutan anyar, Senne Lammens, sebagai pilihan utama di bawah mistar, selain Tom Heaton yang hanya menjadi opsi ketiga.
Parker menyebut, melepas De Gea adalah keputusan yang sulit dipahami. Menurutnya, alasan di balik kepergian De Gea lebih karena faktor Ten Hag dan kedekatannya dengan Onana. Klub dinilai terlalu fokus pada kekurangan De Gea, alih-alih menghargai kontribusinya yang menjadikannya pemain terbaik klub selama bertahun-tahun.
"De Gea sempat menjadi kiper terbaik di liga selama beberapa musim. Melepas pemain dengan kemampuan penyelamatan luar biasa saat masih di level tertinggi adalah kesalahan besar," tegas Parker. Ia menambahkan, MU gagal menyiapkan tim untuk mendukung gaya bermain Onana, yang berujung menjadi bumerang.
Parker menilai, baik Onana maupun Bayindir tak mampu mengamankan area penalti dengan baik. Ia bahkan menyebut keduanya seolah "tak bisa menghadapi umpan silang," masalah serius bagi tim sekelas Manchester United.
Di tengah krisis ini, Senne Lammens mencuri perhatian sebagai kandidat starter melawan Chelsea. Harry Maguire memberikan penilaian positif terhadap performa kiper muda itu di sesi latihan. Maguire menilai Lammens memiliki semua atribut untuk menjadi penjaga gawang kelas atas: tangguh, percaya diri dengan bola di kaki, dan punya kehadiran yang kuat di kotak penalti.
Maguire yakin Lammens bisa mengatasi tekanan besar di MU dan berpotensi memiliki masa depan cerah di tim. Dengan jadwal padat di depan mata, termasuk laga kontra Chelsea, Amorim dituntut segera menemukan solusi tepat di posisi kiper. Krisis penjaga gawang ini menambah daftar panjang masalah yang harus diselesaikan Amorim demi mengembalikan kestabilan Manchester United.
Editor: Diana 14