MU Era Amorim: Cukup Sampai di Sini?

MU Era Amorim: Cukup Sampai di Sini?

Tangerangsatu Bola – Sorotan tajam kembali menghantam Ruben Amorim usai Manchester United dipermalukan Brentford. Hanya 9 kemenangan dari 33 laga Premier League, 17 kekalahan, persentase kemenangan Amorim jadi mimpi buruk bagi Setan Merah sejak sebelum Perang Dunia II. Dukungan suporter menipis, analis dan legenda klub sepakat: waktunya akhiri eksperimen Amorim!

Mengapa Era Amorim Harus Berakhir?

MU Era Amorim: Cukup Sampai di Sini?
Gambar Istimewa : gilabola.com
  1. Taktik Kaku, Anti Evolusi: Amorim keras kepala dengan formasi 3-4-3. Di konferensi pers, ia bersikeras tak ada opsi lain. Hasil buruk tak mengubah pendiriannya. Pramusim penuh dan tanpa kompetisi Eropa seharusnya cukup untuk implementasi filosofi, tapi pemain tak kunjung paham.
  2. Singkirkan Talenta: Nama besar terpinggirkan. Kobbie Mainoo minta dipinjamkan karena merasa tak dibutuhkan. Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho dipaksa keluar posisi ideal, Rasmus Hojlund dianggap tak cocok taktik. Bakat-bakat potensial terbuang sia-sia.
  3. Momentum? Mimpi!: Amorim sempat bicara soal pentingnya momentum usai menang lawan Chelsea. Faktanya? MU tak pernah menang beruntun di liga di bawah arahannya. Tanpa tren positif, sulit berharap tiket ke Eropa.
  4. Kesalahan Elementer: Blunder fatal Altay Bayindir dan Andre Onana, Harry Maguire salah posisi, Bruno Fernandes gagal penalti di momen krusial. Amorim mengaku kesalahan sudah diantisipasi di latihan, tapi terus berulang di pertandingan.
  5. Statistik Menyedihkan: Hanya 34 poin dari 33 laga, rata-rata 1,03 poin per pertandingan. Jika tren berlanjut, MU bisa terjerembab di papan bawah. Manchester City bahkan mengejek dengan nyanyian degradasi!
  6. Atmosfer Negatif: Komentar Amorim memperburuk suasana. Ia menyebut timnya terburuk sepanjang sejarah MU usai kalah dari Brighton. Beban sejarah klub membuat pemain tak lepas. Alih-alih motivasi, mental tim justru hancur. Ia bahkan sempat mengisyaratkan ingin pergi usai tersingkir dari Grimsby.

Enam alasan ini cukup jelas: Manchester United butuh perubahan besar. Masa depan klub hanya bisa diselamatkan jika manajemen berani mengakhiri kerja sama dengan Ruben Amorim dan mencari pelatih baru yang mampu mengembalikan kejayaan tim.

Editor: Diana 14

Ikuti Kami di Google News:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *