Tangerangsatu Bola – Keputusan Manchester United melepas Rasmus Hojlund ke Napoli dengan status pinjaman, kini berpotensi menjadi blunder besar. Striker muda asal Denmark itu tampil trengginas di Serie A, mencetak empat gol hanya dalam enam pertandingan.
Antonio Conte, mantan pelatih top Eropa, bahkan berani menyebut Manchester United akan menyesali keputusannya. Hojlund, yang sebenarnya ingin berjuang di Old Trafford, terpaksa angkat kaki setelah kedatangan Benjamin Sesko. Napoli datang dengan tawaran menggiurkan: pinjaman dengan opsi permanen senilai Rp 848 Miliar jika lolos ke Liga Champions.

Klausul itu hampir pasti aktif, mengingat Napoli adalah juara bertahan Serie A dan menunjukkan performa stabil. Artinya, kans Manchester United untuk melihat Hojlund kembali ke Theatre of Dreams nyaris tertutup rapat.
Di bawah arahan Conte, Hojlund menemukan ketajamannya kembali. Dua gol dicetaknya di kompetisi Eropa melawan Sporting CP, ditambah satu gol saat Napoli mengalahkan Genoa 2-1 di Serie A. Penampilannya menunjukkan kematangan seorang pesepak bola.
Conte menilai Hojlund, yang baru berusia 22 tahun, memiliki potensi besar untuk menjadi striker kelas dunia. Ia menekankan bahwa Hojlund hanya butuh kerja keras untuk memaksimalkan potensinya. Apa yang diperlihatkan Hojlund saat ini, menurut Conte, adalah bukti bahwa ia punya kapasitas untuk menjadi bintang.
Kebangkitan Hojlund kontras dengan performanya musim lalu di Manchester United. Saat itu, ia kesulitan mencetak gol secara reguler dan kerap menjadi sasaran kritik. Kini, di Napoli, ia tampil lebih cepat, kuat, dan percaya diri dalam setiap duel bola.
Jika Hojlund benar-benar menjelma menjadi striker kelas dunia, Manchester United bisa menyesal menjualnya terlalu murah. Dengan potensi mencetak puluhan gol semusim, harga Rp 848 Miliar akan tampak seperti angka yang sangat rendah.
Dengan rasio empat gol dari enam laga, Hojlund berpotensi mencetak hingga 30 gol jika bermain penuh semusim. Jumlah tersebut cukup untuk membuatnya sejajar dengan para penyerang papan atas Eropa.
Kevin De Bruyne bahkan menyamakan potensi Hojlund dengan Erling Haaland. Jika konsistensi bisa dijaga, Napoli akan mendapat keuntungan besar, sementara Manchester United kehilangan aset penting di lini depan.
Manchester United sebenarnya enggan melepas Hojlund secara permanen, tetapi situasi pasar dan kebutuhan tim membuat keputusan itu diambil. Saat ini, Benjamin Sesko menjadi pilihan utama di lini serang, sementara Hojlund mulai menuliskan kisah baru di Italia.
Keberhasilan Hojlund di Napoli menandai awal baru kariernya. Bagi Manchester United, keputusan ini mungkin masih terasa wajar sekarang, tetapi bisa menjadi penyesalan besar jika sang striker mencapai puncak karier bersama klub Serie A tersebut.
Editor: Diana 14