MU Terpuruk! Investasi Gagal Selamatkan Setan Merah?

Citra Dewi Laksmi
MU Terpuruk! Investasi Gagal Selamatkan Setan Merah?

Tangerangsatu Bola – Mimpi indah fans Manchester United untuk menyaksikan tim kesayangan kembali berjaya tampaknya masih jauh dari kenyataan. Gelontoran dana lebih dari Rp 4,4 Triliun untuk memperkuat skuad belum mampu mengangkat performa tim dari keterpurukan. Di bawah arahan Ruben Amorim, performa MU masih jauh dari harapan. Sempat merasakan manisnya semifinal Liga Europa, Setan Merah justru menutup musim dengan kekalahan pahit di final kontra Tottenham. Musim ini pun, tanda-tanda kebangkitan belum terlihat.

Musim lalu menjadi catatan kelam dalam sejarah Premier League bagi Manchester United, dengan hanya mengumpulkan 42 poin dan terdampar di papan tengah bawah. Kekalahan di final Eropa semakin mempertegas kerapuhan mental tim. Harapan baru yang dibawa transfer besar pemain, nyatanya belum mampu diterjemahkan menjadi performa apik di lapangan.

MU Terpuruk! Investasi Gagal Selamatkan Setan Merah?
Gambar Istimewa : gilabola.com

Start musim ini pun diwarnai kekalahan tipis 0-1 dari Arsenal, gol tunggal Riccardo Calafiori membuyarkan harapan. Laga kandang kontra Fulham juga berakhir mengecewakan dengan hasil imbang. Kegagalan berlanjut di Carabao Cup usai disingkirkan Grimsby Town lewat adu penalti. Kemenangan 3-2 atas Burnley tak cukup menutupi masalah inkonsistensi yang sudah mengakar.

Derby Manchester di Etihad menjadi mimpi buruk dengan kekalahan 1-3. Gol Phil Foden dan brace Erling Haaland memastikan kemenangan City. Meski sempat unggul dalam penguasaan bola, United kembali terpuruk. Kemenangan 3-2 atas Chelsea sempat menghadirkan secercah harapan, namun kartu merah Robert Sanchez dan Casemiro membuat laga berakhir dengan ketegangan yang tak perlu.

Kekalahan 1-3 dari Brentford menjadi pengingat bahwa masalah belum selesai. Kemenangan 2-0 atas Sunderland memberikan sedikit angin segar, namun posisi ke-10 di klasemen menegaskan bahwa stabilitas masih menjadi barang langka di Old Trafford.

Investasi besar yang digelontorkan untuk mendatangkan tiga penyerang baru, Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko, diharapkan mampu mengatasi masalah produktivitas gol. Namun, hasilnya belum sepenuhnya memuaskan. Cunha menunjukkan karakter kuat di lini depan, Sesko menjadi ancaman udara utama, dan Mbeumo dikenal efisien.

Amorim masih menginginkan lebih. Mason Mount, yang baru pulih dari cedera, mulai mendapatkan menit bermain reguler. Namun, sektor tengah masih menjadi masalah besar. Bruno Fernandes menjadi pencetak gol terbanyak tim, namun kegagalan penalti membuatnya dikritik. Manuel Ugarte belum menunjukkan kedisiplinan, sementara Casemiro terlihat semakin menurun.

Formasi 3-4-3 yang diusung Amorim menimbulkan perdebatan. Banyak pihak menilai pendekatan itu tidak sesuai dengan karakter pemain yang dimiliki United. Meski ada peningkatan dalam pressing dan variasi serangan, performa United masih tidak konsisten.

Dengan performa seperti ini, masa depan Amorim di kursi pelatih United kian dipertanyakan. Klub sudah menghabiskan banyak uang, namun hasil di lapangan belum menunjukkan nilai sepadan. Jika situasi ini tak segera membaik, kebangkitan yang dijanjikan di Old Trafford tampaknya masih akan tertunda lama.

Editor: Diana 14

Ikuti Kami di Google News:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *