MU Tersesat? Rashford Sentil Pedas Arah Klub!

Citra Dewi Laksmi
MU Tersesat? Rashford Sentil Pedas Arah Klub!

Tangerangsatu Bola – Marcus Rashford blak-blakan mengkritik kondisi Manchester United yang dianggapnya kehilangan arah sejak era kejayaan Sir Alex Ferguson. Penyerang andalan The Red Devils ini menyoroti inkonsistensi strategi dan pergantian manajer yang terlalu sering, membuat klub seolah terombang-ambing tanpa identitas yang jelas.

Sebagai produk akademi Manchester United yang tumbuh besar di bawah didikan Ferguson, Rashford mengaku prihatin dengan situasi ini. Menurutnya, filosofi permainan yang dulu ditanamkan Ferguson, dari tim utama hingga akademi, kini tak lagi terasa.

MU Tersesat? Rashford Sentil Pedas Arah Klub!
Gambar Istimewa : gilabola.com

Dalam sebuah podcast bersama Gary Lineker dan Micah Richards, Rashford mengungkapkan bahwa tim-tim sukses biasanya memiliki prinsip permainan yang tak lekang oleh waktu, meski terjadi perubahan pelatih atau pemain. Ia merasa Manchester United justru seringkali mengambil langkah reaktif, mendatangkan pemain yang hanya cocok untuk taktik jangka pendek, tanpa memikirkan kesinambungan.

Rashford menilai, perubahan arah klub yang terus-menerus membuat harapan untuk meraih gelar liga semakin menipis. Piala domestik mungkin masih bisa diraih, namun itu lebih karena kualitas individu pelatih dan pemain, bukan karena rencana jangka panjang yang matang. Ia juga menyindir "masa transisi" Manchester United yang tak kunjung dimulai secara nyata, karena transisi membutuhkan titik awal yang jelas dan komitmen terhadap rencana yang telah dibuat.

Rashford mencontohkan bagaimana Liverpool membangun kembali kekuatannya dengan mendatangkan Jurgen Klopp pada 2015. Butuh waktu tiga tahun sebelum Klopp meraih trofi pertamanya, dan puncaknya adalah gelar liga pada 2020 setelah 30 tahun penantian. Rashford menekankan pentingnya kesabaran dan konsistensi, sesuatu yang menurutnya kurang dimiliki Manchester United.

Dengan enam pelatih permanen pasca-Ferguson, tak satu pun yang bertahan hingga tiga tahun, Rashford menganggap klub terjebak di "wilayah tanpa kepastian". Ia menegaskan bahwa sepak bola modern menuntut klub besar memiliki visi jangka panjang, bukan sekadar bertahan dari musim ke musim. Tanpa rencana yang konsisten, Rashford khawatir Manchester United akan terus kesulitan bersaing di papan atas, meski memiliki pemain dan pelatih berkualitas. Pernyataan keras Rashford ini tentu menjadi alarm bagi manajemen klub untuk segera berbenah dan menemukan kembali arah yang jelas.

Editor: Diana 14

Ikuti Kami di Google News:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *