Tangerangsatu Bola – Bintang muda Barcelona, Ansu Fati, disebut-sebut tengah menghadapi masa-masa sulit dalam kariernya. Laporan dari Mundo Deportivo mengungkap fakta mengejutkan: pemain yang dulu diprediksi sebagai penerus Lionel Messi ini justru merasa terabaikan dan terpuruk secara mental.
Sejak awal tahun 2025, Ansu nyaris tak mendapat kesempatan bermain. Penampilan terakhirnya yang cukup signifikan adalah saat menghadapi Barbastro di Copa del Rey pada 4 Januari lalu, itupun hanya selama 28 menit. Sejak saat itu, namanya hilang dari daftar pemain yang diturunkan, bahkan ketika Barcelona membutuhkan gol. Ironisnya, performa apiknya di sesi latihan seolah tak dilirik pelatih.

Yang lebih menyakitkan, bukan hanya minimnya kesempatan bermain, tetapi juga sikap klub di luar lapangan. Akun media sosial resmi Barcelona kerap memuji pemain lain yang tampil bagus di latihan, namun nama Ansu sama sekali tak disebut, meskipun ia beberapa kali menunjukkan ketajaman di depan gawang. Hal-hal kecil ini, ternyata berdampak besar secara psikologis.
Ansu merasa terasing dan terputus dari proyek jangka panjang Barcelona. Padahal, kontraknya masih berlaku hingga 2027. Kecewa dan putus asa, ia mulai mempertimbangkan untuk hengkang di bursa transfer musim panas mendatang. Padahal, beberapa klub seperti Ajax, Borussia Dortmund, Porto, dan Besiktas sempat menyatakan minatnya pada Januari lalu, namun Ansu memilih bertahan, berharap mendapat kesempatan lebih banyak. Namun harapan itu kini memudar.
Berbeda dengan Ansu, Raphinha, winger Barcelona asal Brasil, bernapas lega. Ia lolos dari sanksi federasi setelah insiden emosionalnya di laga melawan Real Betis. Raphinha sempat bereaksi keras terhadap keputusan wasit Gil Manzano yang dianggapnya keliru. Protesnya yang cukup keras, bahkan sampai menepis tangan kiper Marc-Andre ter Stegen, beredar luas di media sosial. Namun, laporan resmi pertandingan tak mencantumkan detail aksi Raphinha, sehingga ia terhindar dari hukuman.
Editor: Diana 14