Tangerangsatu Bola – Raphinha mengakui bahwa godaan dari Arab Saudi hampir membuatnya meninggalkan Barcelona pada tahun lalu. Pengakuan ini membuka tabir bahwa tawaran menggiurkan dari Timur Tengah sempat menggoyahkan keyakinannya untuk terus berseragam Blaugrana.
Awalnya, perjalanan Raphinha di Barcelona tidaklah mulus. Sempat diragukan, pemain asal Brasil ini justru mampu membuktikan kualitasnya hingga menduduki peringkat kelima dalam daftar peraih Ballon d’Or 2025, sebuah pencapaian yang mengejutkan banyak pihak. Namun, di balik kesuksesan itu, tersimpan cerita tentang keraguan dan godaan yang hampir membawanya pergi.
"Saya sangat tersentuh ketika menerima tawaran dari Arab Saudi. Tawaran itu akan menyelesaikan banyak masalah pribadi dan mengamankan masa depan keluarga saya," ungkap Raphinha kepada ESPN. Ia mengakui bahwa tawaran tersebut sangat menarik karena dapat membantu mengatasi masalah keuangan dan menjamin masa depan orang-orang terdekatnya.
Namun, kedatangan Hansi Flick sebagai pelatih Barcelona mengubah segalanya. Raphinha berbicara dengan Flick melalui telepon, dan pelatih asal Jerman itu meyakinkannya tentang peran sentral yang akan dimainkannya dalam tim. Keyakinan dari Flick inilah yang akhirnya membuat Raphinha memutuskan untuk bertahan di Camp Nou.
"Dengan kedatangan pelatih baru, kami berbicara dan dia berhasil meyakinkan saya untuk bertahan di sini. Untungnya, dia berhasil melakukannya," kata Raphinha. Keputusan itu terbukti tepat, karena Raphinha kemudian menikmati musim terbaiknya bersama Flick dan mencapai peringkat kelima dalam Ballon d’Or.
Kini, Raphinha fokus untuk memulihkan kebugarannya jelang laga El Clasico melawan Real Madrid pada 26 Oktober 2025. Ia bertekad untuk terus memberikan yang terbaik bagi Barcelona dan membuktikan bahwa keputusannya untuk bertahan adalah pilihan yang tepat.
Editor: Diana 14
