Tangerangsatu Bola – Manajer Liverpool, Arne Slot, merespons kritik pedas yang menghantam klubnya terkait aktivitas transfer musim panas yang mencapai hampir Rp 10 Triliun. Ia menegaskan bahwa pengeluaran besar tersebut diimbangi dengan penjualan pemain yang signifikan, bahkan menunjuk Dominik Szoboszlai sebagai contoh sukses investasi klub.
Slot, dalam konferensi pers jelang laga Liga Champions kontra Atletico Madrid di Anfield, menjelaskan bahwa pemberitaan yang hanya fokus pada angka Rp 10 Triliun tidaklah adil. Ia mengungkapkan bahwa Liverpool juga meraup sekitar Rp 6,7 Triliun dari penjualan pemain seperti Luis Diaz, Darwin Nunez, dan lainnya. Menurutnya, analisis yang hanya melihat pengeluaran tanpa memperhitungkan pemasukan menjadi tidak seimbang.
"Jika kita hanya melihat sisi pengeluaran, tentu saja itu terlihat besar. Tapi kita juga harus melihat pemain yang datang, kualitas mereka. Wajar jika orang menilai Liverpool berbelanja mahal, karena itu juga berarti pemain yang masuk dianggap sangat bagus," ujar Slot.
Lebih lanjut, Slot mencontohkan Dominik Szoboszlai sebagai bukti keberhasilan strategi transfer Liverpool. Ia berpendapat bahwa jika gelandang asal Hungaria itu dijual saat ini, harganya bisa mencapai Rp 2,2 Triliun. Szoboszlai, yang didatangkan dari RB Leipzig pada 2023 seharga Rp 1,3 Triliun, dinilai sebagai investasi jangka panjang yang cerdas.
Slot juga menyoroti perubahan model perekrutan Liverpool yang kini lebih berorientasi pada pemain muda berusia 21/22 tahun yang siap bersaing. Kebijakan ini berbeda dengan klub lain yang cenderung membeli pemain yang lebih tua. Dengan strategi ini, Liverpool berharap dapat memperoleh nilai jual yang tinggi jika suatu saat pemain tersebut harus dilepas.
Liverpool sendiri telah menunjukkan performa yang menjanjikan di awal musim, dengan meraih kemenangan beruntun di empat pertandingan Liga Inggris pertama. Kini, mereka bersiap menghadapi Atletico Madrid di Anfield dalam laga perdana fase grup Liga Champions. Slot menegaskan bahwa timnya siap menghadapi tantangan di panggung Eropa.
Editor: Diana 14
