Tangerangsatu Bola – Tottenham Hotspur menunjukkan semangat pantang menyerah saat menahan imbang Brighton 2-2 dalam lanjutan Liga Inggris. Sempat tertinggal dua gol akibat gol dari Yankuba Minteh dan Yasin Ayari, The Lilywhites berhasil memaksakan hasil seri berkat mentalitas bertanding yang diapresiasi oleh pelatih Thomas Frank.
Frank, manajer asal Denmark, menekankan pentingnya mentalitas dalam pertandingan ini. Menurutnya, meskipun timnya kebobolan dua gol, performa secara keseluruhan adalah yang terbaik musim ini. Ia juga menyoroti kontribusi besar Mohamed Kudus dan Xavi Simons dalam permainan tim.
Frank mengungkapkan bahwa sebelum pertandingan, ia telah menekankan kepada para pemain tentang pentingnya mentalitas, terutama setelah laga berat di Liga Champions. Ia menegaskan bahwa meskipun struktur, taktik, dan rencana permainan penting, daya juang di lapangan adalah faktor penentu hasil akhir.
Menurut Frank, timnya memulai pertandingan dengan baik, dengan Brighton kesulitan melewati garis tengah dalam 10-12 menit pertama karena tekanan tinggi Spurs. Meskipun Brighton berhasil mencetak gol, para pemain Spurs tetap berpegang pada rencana dan menjaga kekuatan fisik untuk terus menekan lawan.
Frank juga memuji struktur permainan tim yang terkoordinasi, dengan pressing tinggi yang agresif sehingga timnya sering merebut bola kembali. Ia menambahkan bahwa Tottenham mampu keluar dari tekanan di fase pertama permainan dan menciptakan peluang melalui serangan balik, umpan silang, dan counter-press yang efektif.
Selain mentalitas tim, Frank juga menyoroti performa individu pemain. Ia memuji Mohamed Kudus atas kerja kerasnya dalam melakukan pressing dan bertahan, serta kemampuannya menahan bola saat menerima umpan. Frank menilai Kudus dominan di sisi kanan dengan kekuatan fisik dan kecepatannya.
Xavi Simons, yang bermain sebagai gelandang serang, juga mendapat apresiasi dari Frank. Ia menilai penampilan pemain asal Belanda itu sesuai dengan harapan tim pelatih, menunjukkan kualitas meskipun masih beradaptasi. Frank juga memuji Wilson Odobert, yang membuat lini belakang Brighton kesulitan dengan pergerakannya.
Editor: Diana 14
